Menurut kamus besar bahasa Indonesia “bullying” ialah intimidasi. Bentuk tindakan seperti menggangu, menyakiti, melecehkan yang dilakukan sengaja atau tidak sengaja, terencana, dapat bentuknya terus menerus terhadap seseorang atau sekelompok orang.
Marak terjadi kasus bullying di antara anak-anak serta kebanyakan terjadi justru di lingkungan sekolah. Bullying dapat mengubah kegiatan di sekolah yang awalnya menyenangkan, belajar sambil berteman, menjadi menakutkan bahkan mimpi buruk bagi mereka.
Padahal tahukah anda, Perlindungan Anak sudah diatur dalam Pasal 54 UU No. 23 Tahun 2002 isinya : “Anak di dalam dan dilingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman - temannya di dalam sekolah yang bersangkutan atau lembaga pendidikan lainnya”.
Maka dapat disimpulkan bahwa bullying terbagi menjadi 3 kategori yaitu :
1. bullying Verbal yaitu, memaki, mengejek, menggosip, membodohkan dan mengkerdilkan
Contohnya mengeluarkan kata-kata kasar ataupun menggossipkan teman.
1. Physical, yaitu ; memukul, menampar, memalak atau meminta paksa yang bukan miliknya, dan juga pengeroyokan
Contoh : Biasanya terjadi ketika pemimpin genk mengajak teman-teman genknya untuk memalak, merebut sesuatu yang bukan miliknya, memukuli teman sekolah yang dianggap menyebalkan, dan lain-lain.
1. Emotional, antara lain : mengintimdasi, mengecilkan, mengabaikan, mendiskriminasikan
Contoh : Anak2 Genk nakal mengintimidasi teman-teman di sekolah yang lemah.
Cara Paling ideal untuk menghadapi bullying adalah
§ Menghentikan perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi korban.
§ Menggiatkan pengawasan dan pemberian sanksi secara tepat kepada pelaku, atau melakukan kampanye melalui berbagai cara.
§ Memasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.
Ayo, selagi masih remaja dan masih berkembang kedewasaan juga pola pikir kita, AYO bareng-bareng brantas bullying perkataan / perbuatan di kalangan remaja seperti kita. Ayo berteman dengan sebaik mungkin, oke?
No comments:
Post a Comment